Gunung Guntur Dan Diriku

0

Gunung

Takala gelap mulai merayap ketika itu dan rasa dingin mulai merasuki tubuh semerbak bau ilalang tercium dan kerlap-kerlip lampu kota mulai terlihat dari sini dari pos 3 gunung guntur namun semua keindahan dan ketenanagan itu semua seakan hilang ketika udara semakin dingin dan langit yang bertaburan bintang mulai terhalang awan tidak seberapa lama langit pun mulai menyucurkan airnya sehingga air itu mulai membasahiku dan tanah kerikil di seitarku ,hujan semakin membesar dan terus membesar hingga halilintar seakan ada diatas kepalaku aku hanya bisa berharap cemas di dalam tenda mungkin karena sudah lelah aku mulai berbaring dan akhirnya terlelap didalam gelap.
Tiba-tiba saja aku bangun dari tidurku mataku langsung saja terbuka dari mimpi-mimpiku aku menghela nafas kulihat jam tanganku ternyata sekarang adalah jam 3 subuh, hal pertama yang aku pikirkan adalah menbangunkan temanku untuk mengajaknya ke puncak gunung itu ya gunung guntur setelah temanku terbangun dan persiapan telah siap derap kaki kami mulai diuji oleh alam ketika kami melangkah disanalah mungkin ada harapan ketika kami melangkah rasa lelah hinggap padahal puncak ada diatas disanalah aku mengerti bahwa pendakian bukan hanya tentang puncak , setelah berjuan hampir selama +- 2 jam menembus pasir kerikil di medan yang menanjak akhirnya kami sampai dipuncak 1 gunung guntur, aku rebahkan tubuhku melihat indahnya garut ditemani angin dan ilalang.
Nafasku tersenggal begitu pula nafas teman-temanku jantungku berdebar-debar rasa lelah menghampiri tubuh namun semua itu tidak berarti ketika kubalikan badan kebelakang kulihat sang mentari mulai merayap keluar dari ufuk timur warna terangya membuatku terasa kagum, kagum kepada penciptanya,aku pun duduk sambil meluruskan kakiku kunikmati sunrise di puncak 2 gunung guntur kuhirup udara segar ku ingin berenang diantara awan--awan bergelomabang di kejauhan.

0 comments:

Posting Komentar