Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan

Memandang Kepada Yang Dibawah

0

Pantai
   Sering kali kita selalu merasa kecewa atau tidak puas terhadap apa yang kita miliki, contohnya kita mempunyai sebuah sepeda lalu disaat kita menggunakan sepeda tersebut kita melihat orang lain menggunakan sepeda motor lalu kita merasa iri,kecewa dan tidak puas terhadap sepeda yang kita miliki itu sehingga lebih parahnya lagi kita tidak bersyukur kepada allah, lantas bagaimana kita menghadapi atau menyelsaikan hal yang seperti ini ? jawabanya adalah ada dalam suatu hadis oleh abu hurairah, yaitu :

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ



Artinya: "Dari abu hurairah semoga allah meridhoinya ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : ''Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan janganlah kamu melihat orang berada diatas kalian karena hal itu lebih patut agar kalian tidak menggangap rendah nikmat allah yang telah diberikan kepada kalian" Muttafaq Alaih.

 Hadis riwayat abu hurairah diatas sudah sangat jelas bahwa agar kita senantiasa merasa cukup dan tidak kecewa terhadap nikmat yang telah allah berikan kepada kita adalah dengan cara melihat kepada orang yang ada dibawah kita, maksud di bawah pada hadis diatas adalah orang yang lebih tidak punya dari kita atau lebih mudahnya bila kita adalah orang yang menengah kebawah maka lihatlah kepada orang yang miskin, contohnya disaat kita hanya punya sepeda motor maka kita haruslah bersyukur karena orang yang berada dibawah kita belum tentu mempunyai sepeda motor,
hadis diatas ada kaitan eratnya dengan bersyukur, yaitu mensyukuri terhadap apa yang telah allah berikan kepada kita maka disaat kesusahan maka kita jangan berkata bahwa kita adalah orang yang paling susah di dunia ini, karena disaat kita susah maka pasti akan ada orang yang lebih susah dari kita begitu juga sebaliknya.

Semoga tulisan ini bermanfaat sekiranya bermanfaat tolong untuk di amalkan dan share.

Wallahu'alam.




         

Yang Paling Berat Ketika Ditimbang

0

Timbangan
   Apa yang paling berata ketika ditimbang ? apakah besi ? tank baja ? pesawat? atau apalah yang paling berat didunia ini, Rasulullah saw pernah mengatakan bahwa yang paling timbangannya adalah sebagaimana mana yang dijelaskan dalam sabdanya, yaitu :

وَعَنْ أَبِي اَلدَّرْدَاءِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا مِنْ شَيْءٍ فِي اَلْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ اَلْخُلُقِ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ

Dari Abu Darda' Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada suatu amal perbuatan pun dalam timbangan yang lebih baik daripada akhlak yang baik." Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Tirmidzi

Dalam hadis diatas dijelaskan bahwa tidak ada hal paling berat dalam timbangan kecuali ahlak yang baik.

Apa yang dimaksud timbangan dalam hadis diatas ?
Timbangan adalah alat untuk menimbang, sedangkan yang dimaksud timbangan pada hadis diatas adalah timbangan amal pada yaum al-hisab (hari perhitungan amal) nanti.

Apa itu ahlak ?
Ahlak bentuk jamak dari khuluk(bahasa arab), sedangkan arti dari khuluk itu sendiri adalah :
Tabi'at manusia, sifat-sifat dan karakter yang khusus pada seseorang atau dapat diartikan kebiasaan pada seseorang.

Islam sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis jibril, yaitu ketika nabi ditanyai apa iman,islam, dan ihsan. Dari ketiga rukun agama tersebut ulama mengelompokanya sebagai berikut :
aqidah untuk iman, syari'ah untuk islam, dan ahlak untuk ihsan. Ahlak merupakan implementasi yang lebih jauh dari aqidah dan syari'ah. Dengan kata lain, 'aqidah dan syari'ah yang diamalkan haruslah mencerminkan ahlak yang diharapkan(baik).
Dengan kata lain ahlak adalah cerminan dari pelaksanaan aqidah dan syar'iah kita, apabila pelaksanaanya baik maka ahlaknya-pun baik dan begitu pula sebaliknya.

Penutup
Mulailah kita mengkoreksi diri ini, ikutilah ahlak yang jelek dengan ahlak yang baik bukan sebaliknya karena ahlak yang baik adalah yang paling berat ditimbangan pada hari penghisaban nanti.

Wallahu'alam.

 

Berawal Dari Jujur & Bohong

1


   Kehidupan kita sehari-hari tidak akan terlepas dari dua hal ini, yaitu jujur dan bohong dimana kita dalam suatu hal itu akan memilih berbuat jujur atau bohong.
Bohong adalah tidak sesuai dengan kenyataan, contohnya A berkata kalau ibunya mengalami kecelakaan padahal ibunya itu tidak mengalami kecelakaan, sedangkan jujur kebalikan atau antonim  dari bohong itu sendiri, yaitu yang sesuai dengan keyataan, dalam sebuah hadis dinyatakan :

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah kalian selalu melakukan kejujuran karena kejujuran akan menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat jujur dan bersungguh dengan kejujuran ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Jauhkanlah dirimu dari bohong karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong." Muttafaq Alaihi.

Hadis diatas merupakan tuntutan dari rasulullah saw. agar kita selalu berbuat jujur dan tidak berbuat dusta, rasul menuntut umatnya untuk selalu berbuat jujur dan tidak berbuat dusta pastinya ada hal yang unik mengenai kedua hal ini, mungkin banyak cerita mengenai orang-orang yang berbuat jujur dan pada akhirnya orang-orang tersebut happy ending atau berakhir dengan bahagia.
Pada awal hadis diatas ada tuntutan bagi kita untuk berbuat jujur seperti pada awal tulisan ini jujur adalah yang sesuai dengan kenyataan, bukan hanya pada perkataan tapi juga pada perbuatan, bila kita petakan hadis diatas maka petanya seperti ini: 

- Jujur-> Kebaikan-> Surga-> Jika Selalu Jujur & Bersungguh-sunguh-> Ditulis oleh Allah Sebagai    seorang yang sangat jujur.

-Bohong->Kejelekan->Neraka->Jika Selalu Bohong & Bersungguh-sungguh-> Ditulis oleh Allah sebagai seorang yang sangat pembohong.

Penjelasan
-Jujur
Disaat kita bebuat jujur maka kita akan mendapat kebaikan atau bila kita berlaku jujur maka perbuatan yang kita lakukan sehari-hari adalah perbuatan yang membawa kebaikan dan orang yang berbuat jujur tidak mungkin berani berbuat maksiat atau perbuatan yang melanggar hukum.

Orang yang yang jujur akan mendapatkan balasan surga,dan apabila kita selalu berbuat jujur dan benar-benar dalam berbuat jujur maka allah akan menulis kita sebagai seorang yang sangat jujur.

-Bohong
Berbuat bohong hanya akan mendatangkan kejelekan bagi kita dan disaat kita berani untuk berbohong biasanya kita akan berani melakukan kemaksiatan kepada allah swt, maka balasan bagi orang yang suka berbohong adalah neraka, dan apabila kita selalu terbiasa berbohong dan benar-benar dalam berbohong maka allah akan menulis kita sebagai seorang yang sangat pembohong.

Lalu apa hubungannya dengan judul tulisan ini, yaitu Berawal Dari Jujur & Bohong.
Penjelasannya seperti ini:

Disaat kita melakukan kejujuran atau kebohongan maka kita akan melakukan perbuatan lainnya dan perbuatan lainnya itu tergaantung dari jujur atau bohongnya disaat kita jujur pasti kita akan melakukan perbuatan yang baik-baik dan membawa kebaikan, sedangkan bila berbohong maka akan ada keberaniaan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau membawa keburukan dan hal ini sudah pernah atau malahan sudah sering terjadi tinggal kitanya saja jeli, di pemerintahan para calon DPR mereka berjanji akan itu dan ini tapi itu mereka hanya dusta lalu si DPR tersebut akan melakukan korupsi dan lain sebagainya, ini disebabkan mereka tidak punya sikap dan sifat jujur.

Penutup
 Marilah kita berbuat jujur baik ucapan maupun perbuatan karena kedua hal ini dapat memengaruhi perbuatan lainnya, bila kita jujur kita dapat surga sedangkan bila kita bohong maka kita akan dapat neraka, dan apabila kita selalu berbuat jujur dan benar-benar dalam jujurnya maka kita akan ditandai sebagai orang yang sangat jujur oleh allah begitu juga sebaliknya.

Wallahu'alam 





Kebaikan Dan Dosa

1

Awan

   Mengenai Kebaikan dan Dosa pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua karena dua kata ini berkaitan dengan perbuatan atau tingkah laku kita sehari-hari tapi apa sih yang disebut dengan kebaikan atau dosa itu sendiri, menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah :

Kebaikan:
-perbuatan baik
-sifat manusia yg dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yg berlaku

Perbuatan baik contohnya seperti :Membantu orang tua, Menyiram bunga, dan lain sebagainya.
sifat manusia yg dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yg berlaku: Menghormati orang tua atau membantu tetangga yang sedang kesulitan.

Dosa:
-perbuatan yg melanggar hukum Tuhan atau agama
-perbuatan salah

Perbuatan yg melanggar hukum Tuhan atau agama, seperti: Memakan babi,membunuh,dll
Perbuatan salah: Melecehkan orang lain atau tidak sopan kepada orang tua.

Penjelasan singkat diatas diambil dari segi pandang bahasa indonesia sedangkan dari segi pandang agama seperti apa ? segala sesuatu itu penting dipandang dari segi pandang agama karena agama adalah panduan kita didunia bila perumpamakan agama dengan pemandu kesebuah hutan sedangkan kita tidak tahu jalan di hutan tersebut maka apa yang harus kita pilih ? tentu si penjaga hutan itu agar kita tidak tersesat maka di dunia kita harus memilih agama karena agama adalah kebaikan bagi kita didunia di akhirat kelak. Terlepas dari yang tadi ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu:

وَعَنْ اَلنَوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ رضي الله عنه قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ اَلْبِرِّ وَالْإِثْمِ؟ فَقَالَ: ( اَلْبِرُّ حُسْنُ اَلْخُلُقِِ, وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ, وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ اَلنَّاسُ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Dari Annawas bin Sam'an semoga allah meridhoinya ia berkata:aku bertanya kepada rasulullah saw "Apa kebaikan dan dosa itu ?" Beliau menjawab; "Kebaikan adalah ahlaq yang baik, dan dosa adalah apa yang terlintas di dirimu dan kamu benci/takut orang lain mengetahuinya.", diriwayatkan imam muslim.

Hadis diatas seperti yang sudah ketahui adalah mebahas tentang kebaikan dan dosa menurut hadis ini kebaikan dan dosa adalah sebagai berikut :

-Kebaikan : Ahlaq yang baik, ahlaq bisa diartikan perangai,kelakuan,watak atau sifat yang melekat pada tidak dapat disadari secara langsung, contohnya orang terbiasa berbicara kasar maka ia tidak akan sadar berbicara kasar atau orang yang jarang sholat akan terlihat aneh apabila sholat. Tentu saja ahlaq pada hadis diatas adalah ahlaq baik.

Dosa : Yang terlintas atau yang ada pada kita dan kita takut orang lain menggetahuinya, contohnya kita telah mencuri orang lain pasti kita tidak ingin orang lain tahu bahwa kita telah mencuri atau perbuatan yang selintas tidak terlihat seperti dosa tapi apabila kita melakukannya kita tidak ingin orang lain mengetahui hal itu, maka kemungkinan besar itu adalah dosa.

Penutup
Perbanyaklah kebaikan kita di dunia karena dunia hanyalah persimpangan saja karena masih ada hidup kedua yang abadi, dan jauhilah dosa karena perbuatan dosa hanya akan merugikan kita, contohnya orang yang mencuri lalu ia tertangkap dan dihajar masa pasti akan rugi dua kali yaitu di dunia dan akhirat.

Wallahu'alam.

6 Kewajiban Terhadap Sesama Muslim

0

Membantu

    Terkadang kewajiban kita terhadap saudara se-iman suka dilupakan tapi semoga sesudah baca ini sobat semua dapat melaksanakan kewajiban tersenut termasuk bagi saya pribadi :), langsung aja ke intinya mengenai dalil tentang kewajiban ini hadisnya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ 


Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". Riwayat Muslim. 

Bila sobat baca artinya pasti hadis ini membicarakan tentang hak seorang muslim tapi bila kita bicara soal hak pasti ada kewajiban begitu pula sebaliknya contohnya kewajiban seorang anak kepada orang tuanya adalah taat maka si anak tersebut berhak untuk disekolahkan,diberi makan dan lain sebagainya.
Dari hadis diatas ini dia kewajiban kita terhadap muslim yang lainnya, yaitu:
1.Mengucapkan salam ketika berjumpa.
2.Memenuhi panggilan atau undangan saudara kita.
3.Meberikan nasihat bila dipinta.
4.Mengucapkan yarhamukallah apabila saudara kita itu bersin lalu mengucapkan alhamdulillah.
5.Menjenguk saudara kita yang sakit.
6.Mengurus jenazah saudara kita yanng meninggal.

Mengenai ucapan bersin ini dia hadis hadis:
وَعَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ يَرْحَمُكَ اَللَّهُ, فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اَللَّهُ, فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اَللَّهُ, وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ )  أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah mengucapkan alhamdulillah, dan hendaknya saudaranya mengucapkan untuknya yarhamukallah. Apabila ia mengucapkan kepadanya yarhamukallah, hendaklah ia (orang yang bersin) mengucapkan yahdii kumullah wa yushlihu balaakum (artinya = Mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki hatimu)." Riwayat Bukhari.

Hadis diatas menjelaskan bila kita bersin maka kita dianjurkan untuk mengucapkan alhamdulillah sedangkan bagi yang mendengarnya mengucapkan yarhamukallah, dan apabila yang mendengar bersin mengucapkan yarhamukallah maka kita harus mengucapkan yahdii kumullah wa yushlihu balaakum.

Mengenai salam, salam itu ada adabnya, yaitu:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لِيُسَلِّمْ اَلصَّغِيرُ عَلَى اَلْكَبِيرِ, وَالْمَارُّ عَلَى اَلْقَاعِدِ, وَالْقَلِيلُ عَلَى اَلْكَثِيرِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: ( وَالرَّاكِبُ عَلَى اَلْمَاشِي )
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: "Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan." 

Adab-adabnya adalah :
 -Dari yang muda kepada yang lebih tua 
-Yang berjalan kepada yang duduk 
-Dari yang sedikit kepada yang banyak 
-Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan
 Maksud dari yang sendiri kepada yang banyak adalah seperti yang sedang sendiri kepada orang yang berkumpul atau berkelompok, dan yang berkelompok menjawab  cukup perwakilan saja seperti dijelaskan oleh hadis, yaitu
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Cukuplah bagi sekelompok orang berjalan untuk mengucapkan salam salah seorang di antara mereka dan cukuplah bagi sekelompok orang lainnya menjawab salam salah seorang di antara mereka." Riwayat Ahmad dan Baihaqi. 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Wallhu'alam.




Peta Perjalanan Hidup Manusia

2

    Pastinya kalau kita ingin pergi ke suatu tempat pasti kita harus tahu dulu jalannya dan lain sebagainya dengan cara melihat peta atau lebih canggihnya pakai google maps, tinggal masukan asal kita dan kemana tujuannya maka google maps akan menunjukan jalannya dan berapa lama perjalanannya, akan tetapi banyak dari kita yang jarang membaca peta perjalanan hidup di dunia ini.
Kemana kita akan pergi? Dimana posisi kita sekarang? Dan apa yang mesti kita bawa?.
Ada tiga pilihan yang harus kita pilih, yaitu :
1. Satu kali hidup satu kali mati.
2. Satu kali mati dua kali hidup.
3. Dua kali mati dua kali hidup.

Yang betul bagi kita dari ketiga pilihan diatas adalah pilihan nomor tiga, yaitu : DUA KALI MATI DUA KALI HIDUP, yang prosesnya itu MATI->HIDUP->MATI->HIDUP.
Dalilnya adalah surat al-baqarah ayat 28 , yaitu :

Sumber: quran.com  


Artinya:  "Mengapa kamu kafir kepada allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu di kembalikan". al-baqarah: 28.

Ayat ini sudah menjelaskanya dengan sangat jelas, yaitu: Mati-Hidup-Mati-Hidup. Mati pertama kapan?

1. Fase pertama (Mati)

Mati yang petama adalah disaat kita masih dalam kandungan atau sebelum ditiupkan ruh kedalam   jasad kita, yaitu dibawah usia empat bulan.

2.Fase kedua (Hidup)

Kemudian allah menghidupkan dan mengeluarkan kita dari perut ibu ke dunia ini, disinilah kehidupan yang pertama yaitu kehidupan di dunia ini dan allah memberikan kita jatah umur untuk hidup di dunia ini, kita tidak dapat tahu berapa jatah umur kita bisa saja kita mati di usia yang sangat muda atau disaat sudah tua hanya allah saja yang mengetahui hal itu, dengan kata lain kematian itu tidak memandang muda atau tua, contohnya ketika tsunami orang-orang terbawa kuat tsunami itu bisa saja yang tua renta selamat tapi yang masih muda meninggal. Karena semua itu adalah rahasiah allah swt yang tak bisa diungkapkan oleh siapapun.

3. Fase ketiga(Mati)

Setelah kita menjalani kehidupan di dunia, maka allah akan mematikan manusia, kematian ini adalah kematian yang sudah ering kita dengar atau kita saksikan, tidak akan ada yang bisa mengelak dari kematian ini, karena hal ini sudah pasti bagi setiap mahluk yang hidup dunia, berdasarkan dalil surat ali imran ayat 185, yaitu:

Sumber:quran.com  

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati...." Ali imran:185

Dalam lafadz diatas jelas menggunakan lafadz SETIAP, berarti apapun yang ada di dunia pasti mati baik itu hewan,tumbuhan,dan manusia, lafadz ini juga menunjukan bahwa yang muda,tua,sehat,sakit pasti meninggal, karena pada kenyataanya yang muda pun banyak yang meninggal atau yang sehat pun banyak yang meninggal.

4. Fase keempat(Hidup)

Kemudian setelah kita mati maka kita akan hidup kembali, disinilah kita akan hidup dengan abadi, namun akan ada yang abadi di neraka dan ada yang abadi di surga hal ini tergantung amalan sholeh yang kita kerjakan ketika kita hidup di dunia.


Wallahu'alam

Rokok

0


    Rokok hanyalah sebuah gulungan tembakau yang bila dicoba akan terus ketagihan ini di karenakan zat nikotin yang terkandung di dalam rokok itu sendiri, bagi kawan-kawan di sini yang bukan perokok mungkin akan bertanya-tanya apa enaknya rokok itu ?, sebenarnya perokok sendiri itu tidak tahu kenikmatan rokok yang sebenarnya itu seperti apa ?.
    
    Dari pada banyak basa-basi mendingan tonton video di bawah ini(Mungkin Udah Ada Yang Tahu).

https://www.youtube.com/embed/tsvSFMKtZw0


Bagaikan Kayu Yang Terbakar!!!

0


     Apa yang bagaikan kayu yang terbakar ? , sebenarnya jawabannya ada pada gambar diatas, ayo coba tebak!, baiklah dari pada banyak basa-basi mendingan kita langsung ke inti ada sebuah hadits ini dia hadits nya :

َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
 
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berhati-hatilah pada sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." Riwayat Abu Dawud.
               
     Hadits ini merupakan peringatan dari Rasulullah saw. kepada umatnya untuk menjauhi perbuatan hasad atau dengki sebelum kita membahas lebih jauh hadits ini, sebenarnya arti dari hasad atau dengki itu sendiri apa?
                                                                                                                                                                    
     Definisi hasad atau dengki:
Hasad : Ingin hilangnya suatu kenikmatan pada diri seseorang.
Itu dia definisi hasad dengan kata lain ketika seseorang, contohnya "mempunyai sebuah mobil mewah lalu kita melihat mobil tersebut sehingga dalam hati kita itu timbul rasa iri yang berlebih sehingga kita akan melakukan segala cara agar kenikmatan yang di punyai orang tersebut hilang."

     Banyak sekali hadits yang memperingati kita untuk tidak hasud atau dengki, salahsatunya adalah hadits yang diatas, pada hadits diatas Rasulullah memperingati kita untuk berhati-hati kepada sifat hasad ini.
     Ada perumpamaan pada hadits ini, yaitu "hasad itu memakan kebaikan bagaikan api memakan kayu bakar.", perumpamaan ini menggambarkan kalau orang yang hasud kebaikan (Pahala) yang ia miliki akan habis terbakar seperti kayu kabar walapun lama tetapi bila hasudnya terus dilakukan akan terus terbakar atau habis.
     Perumpamaan ini juga menunjukan kalau orsng yang hasud iru tidak menyadari pahalanya akan habis, karena pada prisipnya kayu bakar itu sulit untuk terbakar tetapi bila terus dibiarkan pasti terbakar dan berubah menjadi arang, begitu pula dengan pahala orang yang hasud walaupun sedikit demi sedikit pasti akan habis juga.

     Oleh sebab itu kita harus senantiasa menjauhkan diri dari sifat hasad atau dengki dengan cara mendekatkan diri kepada allah swt.
     Semoga Tulisan ini bermanfaat baik bagi saya maupun bagi pembaca.


Wallahu'alam
    

    

Jangan Pernah Meremehkan!!!

0



    Ada kalanya kita terkadang menggangap remeh suatu perbuatan dikarenakan itu adalah perbuatan yang biasa-biasa saja ataupun secara kasat mata tidak mempunyai arti apa-apa, saya masih ingat ketika masih SD saya punya teman, ceritanya begini :


     Ketika itu sedang ada posisi perubahan bangku ketika itu ada seorang anak yang di anggap sebagai biang kerok ketika itu tidak ada satupun orang yang menemaninya ketika bu guru pun menyuruh seseorang untuk duduk bersamanya tapi ketika tidak ada yang sampai pada hening.

"Saya aja Bu!"Kata saya, sambil beranjak dari bangku tempat saya duduk dan pergi ke teman saya itu

saya sedikit lupa apa yang dikatakan bu guru waktu tapi yang intinya jangan membeda-bedakan seseorang.

semenjak kejadian hari itu saya dengan teman saya menjadi sorang sampai sekarang, ada saatnya dia itu menolong saya, ketika itu ada seseorang yang mencoba malak saya tapi temen saya itu membela saya."


      Saya pindah bangku itu hanya sebuah hal sederhana tetapi efek dari hal itu masih terasa yaitu tali persaudaran yang terus terikat, secara singkat hal yang sederhana dapat berakibat besar.

     
 وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ اَلْمَعْرُوفِ شَيْئًا, وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

 

Dari Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim.


     Hadits diatas merupakan larangan dari Rasulullah saw. agar jangan memandang rendah suatu kebaikan, larangngan diatas merupakan larangan yang sangat keras karena lafadz  لَا تَحْقِرَنَّ
menggunakan nun taukid, ini menunjukan bahwa kebaikan itu adalah sesutu yang sangat penting sehingga Rasulullah melarang menganggap rendah/remeh suatu kebaika.
     Kita dapat melihat hadits ini dilanjutkan dengan lafadz (Walaupun bertemu dengan saudaramu dengan muka yang manis), kita dapat melihat dengan jelas bahwa kita bertemu dengan saudara dengan muka yang manis sudah kebaikan, hal ini menunjukan bahwa berbuat kebaikan itu tidaklah sulit melainkan mudah karena aktivitas-aktivitas sehari-hari pun dapat menjadi kebaikan apabila tujuannya pun baik.
       

    Kebaikan itu banyak sekali bentuknya, contoh sederhananya adalah degan menanam atau menyirami pohon mungkin hal ini terlihat sederhana akan tetapi kegiatan ini dapat berdampak besar bayangkan saja sebuah pohon menghasilkan Oksigen yang setiap saat manusia hirup maka adaikan saja kita menyiram atau menanam sebuah pohon maka kita telah membuat suatu kebaikan yang sangat besar sekali.

   Kita dapat menyimpulkan lakunlah kebaikan walaupun itu sedikit karena kebaikan yang kita buat dapat berbuah pahala.