Tampilkan postingan dengan label Pelajaran hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajaran hidup. Tampilkan semua postingan

Sebuah Pepatah Tentang Memberi

0

Gunung Burangrang


Bekas hujan kemarin sore maih terasa becek dan udara masih terasa segar dan hawa dingin pun masih menyelimutiku, hari ini aku berdiri disuatu tempat yang menyimmpan suatu keindahan sekaligus kegananasan alam yah tempat itu adalah gunung burangrang dimana banyak dikatan kalau gunung ini adalah bekas dari gunung sunda purba yang terkenal ketika ia meletus menyumbat aliran sungai citarum sehingga menjadi tersumbat maka jadilah danau bandung, bandung = bendung.

Terlepas dari itu semua aku berkemas lalu pergi menuju hutan rimba pundak berat menumpu tas ransel tak berselang lama aku berjalan kabut dari jauh terlihat merayap-rayap lalu ia melahap apa ang ada didepannya sehingga apa yang aku lihat didepan hanyalah putih, kabut itu tak lupa menyapa dan membelaiku sehingga aku rasakan dingin, ku duduk setelah membentangkan flysheet ukuran 2x2 meter berwarna biru dan mengikatkan ujung-ujungnya di batang pohon sehinnga terlihat seperti sebuah atap datar, airpun mulai bercucuran dari langit namun aku tidak terlalu khawatir dengan hujan ini karena sudah terlindungi oleh flysheet itu, hujan gerimis ini tidak kunjung reda juga yang aku lakukan hanyalah melamun dipan perapian sambilmendekatkan tanganku ke api untuk menjaga tetap hangat ,lamunanku pecah ketika seseorang menyapaku

"Permisi kang boleh ikut neduh disini ?"
"Oh, iya silahkan mas" sapaku

akhirnya aku pun tidak lagi sendiri setelah kedatangan roni ,yah itulah namanya ia seorang mahasiswa di salah satu universitas didaerah bandung,kami berbincang cukup lama saling kenalan ,tapi hujan tidak juga kunjung reda aku putuskan untuk tidak turun lahipula logistik pun masih banyak yang tersisa akupun dirikan tenda.

Malam pun tiba aku sudah tertidur pulas di dalam tenda hingga suara gaduh membuatku terbangun ternyata ini sudah pagi dan mentari pun hampir muncul.

Setelah sunrise aku siapkan makan dan setelah itu aku kemasi barang-barangku akupun kembali turun, setelah cukup lama perjalanan turun aku sejenak diam hingga seorang tukang kebun mungkin bersama anaknya(Umur 17 Thn-nan) datang aku pun tersenyum pada mereka ,mereka membalasnya hingga aku mengobrol dengan si bapak itu

"Kamu Naik Gunung Sendiri Aja De?" Tanya Si Bapak
"Iya Pak" Jawabku
"Kenapa Kamu Naik Gunung?Untuk Apa?" Tanya Si Bapak Lagi
Aku hanya tersenyum nyegir ketika ditanya seperti itu, dalam hati ku menjawab "Untuk menjadi seseorang yang lebih baik,tidak sombong dam egois"
"Asal Kamu tahu de, bahwasannya gunung yang menjulang tinggi tidak pernah sombong dengan kegagahannya namun manusia yang tidak punya apa-apa ia sombong terhadap sesama dan tuhannya"
Aku hanya megganguk-anguk saja
"Jadilah seperti alam yang tidak pernah meminta lebih namun dapat memberi banyak manfaat"


Pendakian kala itu ke burangrang menjadi pendakian yang cukup berkesan apalagi setelah bertemu sang bapak yang telah memberikan suatu pelajaran berharga.

Peta Perjalanan Hidup Manusia

2

    Pastinya kalau kita ingin pergi ke suatu tempat pasti kita harus tahu dulu jalannya dan lain sebagainya dengan cara melihat peta atau lebih canggihnya pakai google maps, tinggal masukan asal kita dan kemana tujuannya maka google maps akan menunjukan jalannya dan berapa lama perjalanannya, akan tetapi banyak dari kita yang jarang membaca peta perjalanan hidup di dunia ini.
Kemana kita akan pergi? Dimana posisi kita sekarang? Dan apa yang mesti kita bawa?.
Ada tiga pilihan yang harus kita pilih, yaitu :
1. Satu kali hidup satu kali mati.
2. Satu kali mati dua kali hidup.
3. Dua kali mati dua kali hidup.

Yang betul bagi kita dari ketiga pilihan diatas adalah pilihan nomor tiga, yaitu : DUA KALI MATI DUA KALI HIDUP, yang prosesnya itu MATI->HIDUP->MATI->HIDUP.
Dalilnya adalah surat al-baqarah ayat 28 , yaitu :

Sumber: quran.com  


Artinya:  "Mengapa kamu kafir kepada allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu di kembalikan". al-baqarah: 28.

Ayat ini sudah menjelaskanya dengan sangat jelas, yaitu: Mati-Hidup-Mati-Hidup. Mati pertama kapan?

1. Fase pertama (Mati)

Mati yang petama adalah disaat kita masih dalam kandungan atau sebelum ditiupkan ruh kedalam   jasad kita, yaitu dibawah usia empat bulan.

2.Fase kedua (Hidup)

Kemudian allah menghidupkan dan mengeluarkan kita dari perut ibu ke dunia ini, disinilah kehidupan yang pertama yaitu kehidupan di dunia ini dan allah memberikan kita jatah umur untuk hidup di dunia ini, kita tidak dapat tahu berapa jatah umur kita bisa saja kita mati di usia yang sangat muda atau disaat sudah tua hanya allah saja yang mengetahui hal itu, dengan kata lain kematian itu tidak memandang muda atau tua, contohnya ketika tsunami orang-orang terbawa kuat tsunami itu bisa saja yang tua renta selamat tapi yang masih muda meninggal. Karena semua itu adalah rahasiah allah swt yang tak bisa diungkapkan oleh siapapun.

3. Fase ketiga(Mati)

Setelah kita menjalani kehidupan di dunia, maka allah akan mematikan manusia, kematian ini adalah kematian yang sudah ering kita dengar atau kita saksikan, tidak akan ada yang bisa mengelak dari kematian ini, karena hal ini sudah pasti bagi setiap mahluk yang hidup dunia, berdasarkan dalil surat ali imran ayat 185, yaitu:

Sumber:quran.com  

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati...." Ali imran:185

Dalam lafadz diatas jelas menggunakan lafadz SETIAP, berarti apapun yang ada di dunia pasti mati baik itu hewan,tumbuhan,dan manusia, lafadz ini juga menunjukan bahwa yang muda,tua,sehat,sakit pasti meninggal, karena pada kenyataanya yang muda pun banyak yang meninggal atau yang sehat pun banyak yang meninggal.

4. Fase keempat(Hidup)

Kemudian setelah kita mati maka kita akan hidup kembali, disinilah kita akan hidup dengan abadi, namun akan ada yang abadi di neraka dan ada yang abadi di surga hal ini tergantung amalan sholeh yang kita kerjakan ketika kita hidup di dunia.


Wallahu'alam

Jangan Pernah Meremehkan!!!

0



    Ada kalanya kita terkadang menggangap remeh suatu perbuatan dikarenakan itu adalah perbuatan yang biasa-biasa saja ataupun secara kasat mata tidak mempunyai arti apa-apa, saya masih ingat ketika masih SD saya punya teman, ceritanya begini :


     Ketika itu sedang ada posisi perubahan bangku ketika itu ada seorang anak yang di anggap sebagai biang kerok ketika itu tidak ada satupun orang yang menemaninya ketika bu guru pun menyuruh seseorang untuk duduk bersamanya tapi ketika tidak ada yang sampai pada hening.

"Saya aja Bu!"Kata saya, sambil beranjak dari bangku tempat saya duduk dan pergi ke teman saya itu

saya sedikit lupa apa yang dikatakan bu guru waktu tapi yang intinya jangan membeda-bedakan seseorang.

semenjak kejadian hari itu saya dengan teman saya menjadi sorang sampai sekarang, ada saatnya dia itu menolong saya, ketika itu ada seseorang yang mencoba malak saya tapi temen saya itu membela saya."


      Saya pindah bangku itu hanya sebuah hal sederhana tetapi efek dari hal itu masih terasa yaitu tali persaudaran yang terus terikat, secara singkat hal yang sederhana dapat berakibat besar.

     
 وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ اَلْمَعْرُوفِ شَيْئًا, وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

 

Dari Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim.


     Hadits diatas merupakan larangan dari Rasulullah saw. agar jangan memandang rendah suatu kebaikan, larangngan diatas merupakan larangan yang sangat keras karena lafadz  لَا تَحْقِرَنَّ
menggunakan nun taukid, ini menunjukan bahwa kebaikan itu adalah sesutu yang sangat penting sehingga Rasulullah melarang menganggap rendah/remeh suatu kebaika.
     Kita dapat melihat hadits ini dilanjutkan dengan lafadz (Walaupun bertemu dengan saudaramu dengan muka yang manis), kita dapat melihat dengan jelas bahwa kita bertemu dengan saudara dengan muka yang manis sudah kebaikan, hal ini menunjukan bahwa berbuat kebaikan itu tidaklah sulit melainkan mudah karena aktivitas-aktivitas sehari-hari pun dapat menjadi kebaikan apabila tujuannya pun baik.
       

    Kebaikan itu banyak sekali bentuknya, contoh sederhananya adalah degan menanam atau menyirami pohon mungkin hal ini terlihat sederhana akan tetapi kegiatan ini dapat berdampak besar bayangkan saja sebuah pohon menghasilkan Oksigen yang setiap saat manusia hirup maka adaikan saja kita menyiram atau menanam sebuah pohon maka kita telah membuat suatu kebaikan yang sangat besar sekali.

   Kita dapat menyimpulkan lakunlah kebaikan walaupun itu sedikit karena kebaikan yang kita buat dapat berbuah pahala.
         



Pelajaran Pada Sebuah Durian

0

     Buah pada gambar diatas ,pasti udah pada tau buah apa itu?ya! tentu saja itu buah durian ,yang terkenal kelejatannya, oke-lah dari pada banyak basa-basi mendingngan kita baca kisah di bawah ini:

  Pada suatu hari ada seorang pelajar, ia pergi ke sekolah ,lekas ia duduk di kelas di tempat seperti biasanya ia duduk ,sampai tiba waktunya belajar ia dan teman-temanya segera duduk dengan rapi dan tertib lalu datang seorang guru seorang laki-laki dengan perawakan sedang masuk kedalam kelas sambil bembawa tas, "Pagi semua !"Ujar laki-laki itu sambil tersenyum kepada anak-anak yang hadir dikelas itu, "Ayo cepat kumpulkan pekerjaan rumah kalian"Ujar laki-laki itu ,"Siap pak guru!"jawab anak-anak dengan semangat ,semua murid menggumpulkan pekerjaan rumah mereka kecuali ada seorang anak yang tidak mengngumpulkan tugasnya .

  

Sang guru hanya tersenyum kepada anak tersebut, sampai waktu istirahat tiba anak itu masih terus duduk di bangku tempat ia duduk, sang guru mendekatinya lalu sang guru bertanya kepada muridnya

"Ada apa dengan-mu wahai muridku?"
"Aku sudah malas belajar wahai guruku!"
"Apa yang membuat malas belajar?"
"Aku telah lama belajar, tetapi aku tidak pernah mendapatkan hasilnya!,aku ingin pergi berlibur!"
"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi berjalan-jalan!"

    Akhirnya mereka-pun pergi berjalan ketempat yang jauh, sampai akhirnya mereka tiba di suatu   kebun
sang murid melihat sebuah buah durian yang terjatuh dari pohon-nya ia berlari mendekati buah itu sang guru berteriak memperingati muridnya untuk berhati-hati terhadap duri buah itu, sang murid dengan susah payah mencoba membuka buah durian tersebut sampai tanganya menjadi berdarah ,sudah beberapa lama akhirnya sang murid dapat membuka buah tersebut dan memakan-nya dengan penuh kelezatan dan kenikmatan ,lantas sang murid berkata kepada gurunya "mari kita pulang,aku sudah bersemangat untuk belajar"Seru sang murid,

"Apa yang telah engkau dapatkan dari buah itu?''tanya sang guru
"aku mendapatkan buahnya yang lezat dan nikmat"jawab sang murid
"Apa yang telah engkau dapatkan dari buah itu?"sang guru bertanyan lagi

     Sang murid terus diam tak mengerti, lalu sang guru berkata "Apa yang terjadi pada buah tersebut adalah sama dengan apa yang terjadi pada dirimu"ujar sang guru
"Kamu tak akan pernah merasakan nikmatnya buah jika kamu tidak bersusah payah untuk membukanya ,begitu pula dengan hidup kita tak akan pernah merasakan kenikmatannya bila kita tidak pernah bersusah payah untuk menghadapinya"ujar sang guru.

Pelajaran yang kita dapat:
1.  Bila kita ingin mendapatkan kebahagiaan kita pasti harus merasakan penderitan
2.   Untuk mencapai kebahagiaan kita harus bekerja keras
3.   Kebahagiaan tidak akan pernah di capai tanpa perjuangan pengorbanan

Itulah ceritanya Gimana?seru Gak? ,Sampai sini dulu ya,,,, Bye..