Hal Yang Selalu Mengintai Kita !!!

0


     Setiap yang bernyawa sudah digariskan oleh allah swt. baik itu hewan,tumbuhan, atau manusia pasti akan merasakan yang namanya kematian, hal ini sebagai mana yang tercantum dalam Al-qur'an
Ali Imran 185, yaitu "Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian....".


Ayat ini merupakan kepastian yang telah allah putuskan yang tidak dapat kita menghindari dari hal itu(Kematian), ayat ini pun membantah anggapan bahwa manusia itu dapat hidup abadi di dunia ini.
    
    Kematian adalah hal yang sangat misterius karena hal ini hanya allah saja yang tahu kapan terjadinya? dimana kita akan meninggal?, dari zaman dahulu sampai zaman sekarang manusia banyak yang mencoba melakukan penelitian terhadap kematian akan tetapi mereka gagal, karena seperti yang sudah kita tahu para peneliti tersebut gagal karena kematian adalah sebuah hal yang menjadi teka-teki yang membingungkan, akan tetapi kita sebagai seorang muslim yang harus kita lakukan hanyalah meyakini atau mengimani kematian itu sendiri.


    Yang namanya kematiaan adalah hal yang selalu mengintai kita kapanpun !!! dan dimanapun, kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan mati kapan dan dimana, kita telah mengetahui bahwa kematian itu adalah hal yang selalu mengintai kita lantas apa yang seharusnya kita lakukan ?, ini dia yang harus kita lakukan :

1. Meyakini Kematian Itu Pasti Akan Menimpa Kita !!!


     Meyakini atau mengimani itu bukan hanya dengan ucapan saja akan tetapi harus dengan anggota badan dan hati, contohnya 
- dengan ucapan : kita mengatakan bahwa kita itu percaya dengan kematian
- dengan hati : hati kita senantiasa selalu ingat akan kematiaan dan takut kalau dosa kita itu lebih    
   banyak daripada amalan baik kita,
- dengan anggota badan kita : yaitu melaksanakan apa yang selalu kita ingat dan kita ucapkan dengan   cara memperbanyak amal sholeh seperti : sholat.

2. Menyadari bahwa dunia hanyalah permainan dan senda gurau


     Menyadari hal ini sangatlah penting karena bila kita telah mencintai dunia ini kita akan takut untuk mati, - takut mati memang boleh yaitu, kita takut mati karena dosa kita lebih banyak di bandingkan amalan sholeh kita sehingga kita banyak beribadah kepada-Nya, akan tetapi bila kita takut mati karena kita takut meninggalkan harta,atau sebagainya, takut mati inilah yang tidak diperbolehkan sehinggan kita lupa akan kewajiban kita, jadi dengan menyadari bahwa dunia hanyalah permainan dan senda gurau kita akan senantiasa ingat untuk apa kita diciptakan, yaitu hanya untuk beribadah kepadanya.

3. Memperbanyak ibadah kepada allah swt.




     Ini merupakan titik balik dari kedua hal diatas disaat kita telah menyakini akan kematian dan telah mengetahui bahwa dunia itu hayalah senda gurau dan permainan, maka kita menyadari bahwa kita itu belum mempunyai sesuatu yang sangat berarti untuk kita pertanggung jawabkan di hadapan allah kelak. Sehingga kita harus harus memperbanyak amalan-amalan baik atau ibadah kita, ibadah tidaklah sulit suatu perbuatan apabila kita niatkan hanya kepada allah saja maka perbuatan tersebut juga ibadah.


Semoga Tulisan Ini Bermanfaat Bagi Saya Atau Bagi Pembaca.


Wallahu'alam

     
    
                                                                                                         



Bagaikan Kayu Yang Terbakar!!!

0


     Apa yang bagaikan kayu yang terbakar ? , sebenarnya jawabannya ada pada gambar diatas, ayo coba tebak!, baiklah dari pada banyak basa-basi mendingan kita langsung ke inti ada sebuah hadits ini dia hadits nya :

َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
 
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berhati-hatilah pada sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." Riwayat Abu Dawud.
               
     Hadits ini merupakan peringatan dari Rasulullah saw. kepada umatnya untuk menjauhi perbuatan hasad atau dengki sebelum kita membahas lebih jauh hadits ini, sebenarnya arti dari hasad atau dengki itu sendiri apa?
                                                                                                                                                                    
     Definisi hasad atau dengki:
Hasad : Ingin hilangnya suatu kenikmatan pada diri seseorang.
Itu dia definisi hasad dengan kata lain ketika seseorang, contohnya "mempunyai sebuah mobil mewah lalu kita melihat mobil tersebut sehingga dalam hati kita itu timbul rasa iri yang berlebih sehingga kita akan melakukan segala cara agar kenikmatan yang di punyai orang tersebut hilang."

     Banyak sekali hadits yang memperingati kita untuk tidak hasud atau dengki, salahsatunya adalah hadits yang diatas, pada hadits diatas Rasulullah memperingati kita untuk berhati-hati kepada sifat hasad ini.
     Ada perumpamaan pada hadits ini, yaitu "hasad itu memakan kebaikan bagaikan api memakan kayu bakar.", perumpamaan ini menggambarkan kalau orang yang hasud kebaikan (Pahala) yang ia miliki akan habis terbakar seperti kayu kabar walapun lama tetapi bila hasudnya terus dilakukan akan terus terbakar atau habis.
     Perumpamaan ini juga menunjukan kalau orsng yang hasud iru tidak menyadari pahalanya akan habis, karena pada prisipnya kayu bakar itu sulit untuk terbakar tetapi bila terus dibiarkan pasti terbakar dan berubah menjadi arang, begitu pula dengan pahala orang yang hasud walaupun sedikit demi sedikit pasti akan habis juga.

     Oleh sebab itu kita harus senantiasa menjauhkan diri dari sifat hasad atau dengki dengan cara mendekatkan diri kepada allah swt.
     Semoga Tulisan ini bermanfaat baik bagi saya maupun bagi pembaca.


Wallahu'alam
    

    

Jangan Pernah Meremehkan!!!

0



    Ada kalanya kita terkadang menggangap remeh suatu perbuatan dikarenakan itu adalah perbuatan yang biasa-biasa saja ataupun secara kasat mata tidak mempunyai arti apa-apa, saya masih ingat ketika masih SD saya punya teman, ceritanya begini :


     Ketika itu sedang ada posisi perubahan bangku ketika itu ada seorang anak yang di anggap sebagai biang kerok ketika itu tidak ada satupun orang yang menemaninya ketika bu guru pun menyuruh seseorang untuk duduk bersamanya tapi ketika tidak ada yang sampai pada hening.

"Saya aja Bu!"Kata saya, sambil beranjak dari bangku tempat saya duduk dan pergi ke teman saya itu

saya sedikit lupa apa yang dikatakan bu guru waktu tapi yang intinya jangan membeda-bedakan seseorang.

semenjak kejadian hari itu saya dengan teman saya menjadi sorang sampai sekarang, ada saatnya dia itu menolong saya, ketika itu ada seseorang yang mencoba malak saya tapi temen saya itu membela saya."


      Saya pindah bangku itu hanya sebuah hal sederhana tetapi efek dari hal itu masih terasa yaitu tali persaudaran yang terus terikat, secara singkat hal yang sederhana dapat berakibat besar.

     
 وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ اَلْمَعْرُوفِ شَيْئًا, وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

 

Dari Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim.


     Hadits diatas merupakan larangan dari Rasulullah saw. agar jangan memandang rendah suatu kebaikan, larangngan diatas merupakan larangan yang sangat keras karena lafadz  لَا تَحْقِرَنَّ
menggunakan nun taukid, ini menunjukan bahwa kebaikan itu adalah sesutu yang sangat penting sehingga Rasulullah melarang menganggap rendah/remeh suatu kebaika.
     Kita dapat melihat hadits ini dilanjutkan dengan lafadz (Walaupun bertemu dengan saudaramu dengan muka yang manis), kita dapat melihat dengan jelas bahwa kita bertemu dengan saudara dengan muka yang manis sudah kebaikan, hal ini menunjukan bahwa berbuat kebaikan itu tidaklah sulit melainkan mudah karena aktivitas-aktivitas sehari-hari pun dapat menjadi kebaikan apabila tujuannya pun baik.
       

    Kebaikan itu banyak sekali bentuknya, contoh sederhananya adalah degan menanam atau menyirami pohon mungkin hal ini terlihat sederhana akan tetapi kegiatan ini dapat berdampak besar bayangkan saja sebuah pohon menghasilkan Oksigen yang setiap saat manusia hirup maka adaikan saja kita menyiram atau menanam sebuah pohon maka kita telah membuat suatu kebaikan yang sangat besar sekali.

   Kita dapat menyimpulkan lakunlah kebaikan walaupun itu sedikit karena kebaikan yang kita buat dapat berbuah pahala.