Akhir-akhir ini lagi heboh di dunia maya dengan pembakaran musholla dan pembubaran sholat ied fitri di papua, sebelum postingan ini lebih jauh saya disini bukan ingin menyebarkan kebencian atau provokasi tapi untuk berpikir dengan lebih jernih dan obyektif, oke.. sebelum pembakaran dan pembubaran itu terjadi GIDI(Gereja Injil Di Indonesia) memberikan surat kepada umat islam di tolikara,papua suratnya ini:
diatas adalah suratnya sebelum kita lebih, kita harus tahu apa itu toleransi, menurut saya pribadi toleransi itu : membiarakan,kenapa harus disebut membiarkan contohnya : Ada seseorang ingin pergi ke gereja untuk beribadah maka dengan cara kita tidak menghalanginya dan menggangunya sudah bisa disebut toleransi karena sudah membiarkan dia untuk beribadah.
Kita sudah tahu apa itu toleransi, bila kita baca surat diatas apa yang kalian pikirkan,apakah surat diatas adalah toleransi? sudah jelas diatas bukanlah toleransi, mulai dari pelaranggan sholat ied dan untuk muslimat tidak boleh memakai kerudung atau jilbab, hal diatas merupakan penodaan terhadap agama islam.
Tapi umat islam disana tetap melaksanakan sholat akhirnya pembubaran sholat ied dan pembakaran musholla pun terjadi ini sama saja dengan pencemaran hari raya iedul fitri, apakah umat islam disana atau disini pernah menggangu mereka ketika sedang berhari raya contohnya ketika natal? tidakan!.
Disini kita tidak akan membahas siapa yang salah dan siapa yang benar tapi kita akan mengkeritik pemerintah dan aktivis HAM, yaitu
Semoga tulisannya bermanfaat, saya jujur hati saya teriiris ketika mendengar berita ini,